Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan Keterampilan Hidup Modul 1: Mengenal Diri Sendiri

 Mengenal diri sendiri pkh modul 1

Identitas

Identitas adalah cerminan diri yang membentuk diri kita sebenarnya. Beberapa contoh yang menggambarkan identitas, seperti: latar belakang budaya atau etnis, keyakinan agama, ekspresi gender, status sosial ekonomi, afiliasi dengan suatu kelompok atau Gerakan, komposisi keluarga, keyakinan politik, kegemaran, dan kepribadian [pemalu, suka tampil, ramah].

Nilai-nilai bukanlah benda fisik, tetapi lebih seperti prinsip dan tolok ukur yang digunakan untuk menilai apa yang penting dalam hidup kita. Nilai-nilai penting karena membantu kita:

  • memahami mengapa kita merasakan hal tertentu
  • memutuskan apa yang benar atau salah
  • memilih cara berperilaku dalam situasi tertentu
  • memahami dan menghargai apa yang penting bagi orang lain
  • memahami mengapa orang lain berperlaku atai bereaksi dengan cara tertentu
  • membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang lain.

Contoh nilai-nilai pribadi yaitu kebijaksanaan, kepercayaan, perfeksionisme, dedikasi, keadilan, kesetiaan, cinta, pelayanan, kepemimpinan, integritas, keingintahuan, keadilan, kejujuran, keberanian, kreativitas, keberagaman, keunggulan, belaskasih, kebebasan, dedikasi, akuntabilitas, humor, bekerja sama, kesetaraan, kesabaran, pengorbanan, saling menghargai. 

Ciri-ciri kepribadian adalah deskripsi tentang car akita berpikir dan bererilaku. Ciri-ciri kepribadian kita dapat berupa kekuatan [sesuatu yang baik tentang diri kita] atau kelemahan [sesuatu yang ingin kita perbaiki]. Ciri-ciri kepribadian dapat tumpeng tindih dengan nilai-nilai tetapi dapat juga berbeda.

Mengekspresikan Perasaan

Perasaan kita berbeda dengan pikiran kita. Pikiran kita mengambarkan apa yang kita pikirkan tentang suatu situasi, sedangkan perasaan kita adalah bagaimana hati kita merasakan sesuatu. Pikiran diungkapkan sebagai kalimat, sedangkan perasaan diungkapkan sebagai satu kata. Ketika perasaan kita benar-benar kuat, tubuh pun merasakannya. Misalnya ketika benar-benar marah, kita akan merasakan ketegangan otot dan panas di wajah kita. Mengenal perasaan diri sendiri adalah dasar dari kecerdasan Kesehatan mental.

Situasi dapat mempengaruhi pikkiran, perasaan, dan Tindakan kita. Situasi adalah hal yang terjadi, yang membuat kita berpikir, merasakan, atau bertindak dengan cara tertentu. Misalnya sesuatu yang orang katakana atau sesuatu yang kita lihat. Pikiran menggambarkan sesuatu yang dipikirkan akibat sebuah situasi. Misalnya bagaimana kita menafsirkan situasi tersebut dan bagaimana artinya bagi diri kita. Perasaan menggambarkan bagaimana pikiran kita dapar membuat kita merasakan sesuatu. Tindakan menggambarkan reaksi kita terhadap sebuah situasi atau bagaimana kita mengekspresikan perasaan yang kita rasakan. Selalu ada lebih dari satu cara untuk bertindak atau mengekspresikan perasaan kita.

Perasaan yang dirasakan baik itu positif maupun negatif sedapat mungkin untuk diungkapkan secara positif. Mengungkapkan perasaan secara positif akan membantu orang lain merasakan dampak positif. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelola perasaan kita ketika berhadapan dengan orang lain. Menjadi asertif dapat membantu kita mengidentifikasi perasaan diri kita dan mempertimbangkan cara yang positif dalam bersikap dan bertutur kata terhadap orang lain tanpa menyakiti diri kita dan diri orang lain.

Semua perasaan penting dan baik bagi kita. Namun yang menjadi masalah adalah jika kita hanya merasakan satu perasaan terus menerus sampai-sampai perasaan itu mengendalikan Tindakan dan hidup kita.

Cara mengelola perasaan negatif: ambil napas dalam-dalam untuk meredam otot-otot tubuh yang memicu perasaan negatif, keluarkan kata-kata positif yang menghibur, bayangkan hal-hal yang menyenangkan, bisikkan kata-kata positif ke diri kita, berpikir dan berikap positif, hindari situasi yang memicu munculnya perasaan negatif, lakukan aktivitas yang menyenangkan, dan cari bantuan orang yang terdekat.

Cara menghadapi orang dengan perasaan negatif: balaslah perasaan negatif orang lain dengan sikap positif, berikan waktu orang lain untuk menerima perasaan yang mereka miliki, ajak orang lain untuk berpikir dan bersikap positif, alihkan perasaan negatif pada kegiatan positif yang menarik, dan sarankan untuk mencari bantuan orang terdekat yang dipercayai.

Menjalani Pubertas

Pubertas adalah awal dari masa remaja, seperti jembatan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pubertas umumnya dialami di usia 10-14 tahun untuk remaja perempuan dan di antara 12-16 tahun untuk remaja laki-laki.

Perubahan fisik remaja laki-laki: tinggi dan berat badan bertambah, suara semakin dalam, kulit rambut menjadi berminyak, tumbuh jerawat bagi sebagian orang, otot berkembang dan bahu melebar, testis turun dan penis tumbuh lebih besar, tumbuh rambut di ketiak, dada, dan sekitar alat kelamin, keringat meningkat dan bau badan, produksi sperma dan ejakulasi pertama dapat terjadi saat mimpi basah.

Perubahan fisik pada remaja perempuan adalah: tinggi dan berat badan bertambah, keringat meningkat dan bau badan berubah, kulit dan rambut menjadi berminyak, dan timbul jerawat bagi Sebagian orang, payudara berkembang dan tumbuh dalam berbagai ukuran, rambut tumbuh di ketiak dan sekitar alat kelamin, indung telur melepas telur untuk pertama kalinya, dan payudara membesar, lingkar pinggang menyempit, dan pinggul melebar.

Perubahan yang terjadi selama pubertas: perubahan suasana hati yang cepat atau tidak menentu, perasaan malu dan tidak percaya diri saat tubuh berubah, meningkatnyakeinginan untuk mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru, adanya tekanan untuk masuk ke dalam kelompok teman sebaya tertentu, dan meningkatnya ketertarikan dan perasaan romantis yang kuat [muncul rasa suka terhadap orang lain].

Lazim bagi remaja yang mengalami pubertas untuk kebingungan, stress, dan terbebani. Karena pubertas tidak hanya berpengaruh pada perubahan fisik, tetapi juga mempengaruhi emosi. Tidak perlu merasa malu, banyaklah mencari informasi yang benar, agar dapat mengelola perubahan yang terjadi dengan rasa percaya diri.

Salah satu tanda remaja sedang mengalami pubertas adalah menstruasi untuk remaja perempuan yang ditandai dengan pelepasan sel telur, sedangkan pada remaja laki-laki adalah produksi sperma untuk pertama kalinya yang dilepaskan melalui ejakulasi.

Menstrusasi adalah fungsi unik dari perempuan dan merupakan tanda bahwa tubuhnya makin matang. Menstruasi merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah rahim [endometrium]. Siklus menstruasi rata-rata sekitar 28 hari dan terdiri dari 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra ovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca ovulasi.

Ejakulasi adalah pelepasan air mani dan sperma dari penis, yang merupakan baguan penting dalam reproduksi. Saat puertas, remaja laki-laki mungkin akan mengalami ejakulasi pertamanya saat tidur, yang terkadang disebut sebagai ‘mimpi basah’.

Empati sering digambarkan sebagai kemampuan untuk berjalan menggunakan sepatu orang lain dalam artian agar memahami perasaan, atau diri orng lain seolah-olah itu adalah diri dan perasaan kita sendiri. Menunjukkan empati pada teman yang sedang mengalami pubertas: Jangan berperilaku kejam atau menghakimi, tanyakan perasaan mereka ketika terlihat sedih atau kesal, dan pahami bahwa perilaku seseorang timbul akibat perasaan yang kuat, yang dialami saat pubertas.

Kepercayaan Diri Terhadap Tubuh

Standar penampilan adalah apa yang dianggap sebagai penampilan yang ideal atau terbaik pada suatu masa tertentu oleh masyarakat dan budaya. Standar tersebut hanyalah pendapat yang tidak berdasarkan fakta.

Influencer, selebritis, dan sebagian besar orang di media sosial menggunakan teknik pengeditan foto untuk menyempurnakan gambar mereka di media sosial agar terlihat lebih baik. Hal ini dapat membuat kita dan orang lain merasa tidak nyaman dengan penampilan kita sendiri dan mendorong kita untuk mencoba dan memenuhi standar penampilan yang tidak realistis dalam kehidupan kita.

Kerugian yang dapat dialami siswa ketika berusaha mencapai standar penampilan:

  • menghabiskan banyak waktu sehingga menjadi tidak tepat waktu
  • menghabiskan banyak uang untuk membeli produk kecantikan
  • memiliki perasaan cemas, sedih, selalu tidak puas, tidak percaya diri
  • cidera akiat olahraga berlebihan, konsentrasi buruk dan lemas akibat diet ketat, kerusakan pada kulit dan ginjal akibat produk pencerah kulit.
  • kualitas hubungan dengan teman dan keluarga menjadi tidak baik.

Dampak yang terjadi pada masyarakat jika semua remaja menghabiskan uang mereka untuk mencapai standar penampilan adalah beban tinggi pada sistem perawatan Kesehatan, generasi penerus yang tidak berprestasi pada pendidikan dan pekerjaan, dan memperburuk ketidaksetaraan gender.

Cara membantu orang lain untuk percaya diri terhadap tubuh mereka:

  • Tidak semua yang kita lihat di internet sesuai dengan kenyataan karena mudah bagi orang -orang untuk mengedit foto mereka.
  • Foto-foto di media sosial seringkali tidak realistis, foto-foto yang ditampilkan seringkali sudah diedit dan dipilih yang terbaik.
  • Membandingkan penampilan sendiri dengan orang lain hanya membuang banyak waktu dan energi.

Berikut ini link untuk modul lainnya:

Modul 1: Mengenal Diri Sendiri

Modul 2: Membentuk Kebiasaan Sehat

Modul 3: Mengembangkan Hubungan yang Saling Menghormati

Modul 4: Menciptakan Dunia yang Lebih Baik

Modul 5: Melakukan Aksi

Post a Comment for "Pendidikan Keterampilan Hidup Modul 1: Mengenal Diri Sendiri"