Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan Keterampilan Hidup Modul 2: Membentuk Kebiasaan Sehat

 

Pendidikan Keterampilan Hidup Modul 2: Membentuk Kebiasaan Sehat

Modul 2 ini memberikan pengetahuan untuk:
  1. Membentuk kebiasaan dan rutinitas sehat yang akan menyiapkan mereka menuju masa depan yang sukses;
  2. Mempelajari tentang gizi yang baik dan keuntungan dari menjaga dan menjalani diet yang sehat dan berolahraga yang cukup;
  3. Mempelajari kesehatan diri yang baik, memahami Manajemen Kebersihan Menstruasi [MKM] yang baik;
  4. Memahami risiko dan akibat dari merokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang serta bertukar ide diantara mereka untuk menghindari tekanan dari teman sebaya mereka untuk menggunakan zat-zat adiktif tersebut;
  5. Memahami pentingnya peran internet dalam kehidupan siswa-siswi dan bertanggung jawab serta berpikir kritis terhadap apa yang mereka lihat di internet.

Kebersihan Diri [Bagian 1]

Tujuh perilaku penting menjaga kebersihan diri:
  1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih sesering mungkin khususnya setelah menggunakan jamban, sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh area wajah, dan setelah berkegatan di luar. 
  2. Menggunakan air yang aman setiap harinya 
  3. Mandi 2 kali sehari 
  4. Gosok gigi di pagi hari, setelah makan, dan sebelum tidur 
  5. Menggunakan toilet atau jamban tertutup yang sehat 
  6. Potong kuku seminggu sekali 
  7. Mempraktikkan manajeman Kesehatan menstruasi yang baik [bagi perempuan]
Akibat dari kebersihan diri yang buruk adalah tubuh rentan terserang berbagai penyakit yang disebarkan melalui kuman atau virus, dan salah satu cara mencegah enularan penyait dalah membeli makanan dari pedagang yang memperhatikan kebersihannya.
 

Kebersihan Diri [Bagian 2]

Remaja perempuan memiliki kebutuhan kebersihan diri tambahan saat mengalami menstruasi atau lebih dikenal dengan sebutan Manajeman Kebersihan Menstruasi [MKM], yaitu pengelolaan kebersihan dan Kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.

Kebersihan menstruasi yang baik ditandai dengan perilaku-perilaku:

  1. Mengganti pembalut secara berkala, sekurang-kurangnya tiap 4 jam.
  2. Membuang pembalut secara tepat, ke tempat sampah, tidak di toilet, jamban, atau sungai.
  3. Apabila menggunakan pembalut kain atau pembalut pakai ulang, maka cuci pembalut menggunakan air dan sabun, keringkan di bawah sinar matahari.
  4. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum memasang pembalut baru dan setelah melepas pembalut yang sudah dipakai. Sekolah harus menyediakan toilet yang dapat dikunci, dipisah berdasarkan jenis kelamin dan dilengkapi dengan air mengalir. Di toilet perempuan, harus terdapat tempat sampah tertutup, cermin, dan tempat cuci tangan dengan air mengalir.
  5. Sekolah juga harus menyediakan pembalut cadangan, bisa dengan menjual di kantin atau memberi secara gratis.
Keunungan menjalankan MKM yang baik adalah:
  1. Mencegah iritasi dan infeksi kulit. 
  2. Memastikan bahwa remaja perempuan yang tetap bersekolah dan mengikuti pelajaran ketika menstruasi. 
  3. Memperbolehkan remaja perempuan untuk ikut dalam olahraga dan kegiatan social seperti biasa. 
  4. Mencegah kerusakan pada toilet dan saluran air yang disebabkan oleh pembuangan toilet di dalma jamban. 
  5. Mencegah kerusakan pada lingkungan dan laut yag disebabkan oleh pembuangan pembalut secara tidak tepat, yang kemungkinan mengendap di sungai dan laut. 

Olahraga dan Gizi

Empat pilar gizi seimbang: 1) mengonsumsi aneka ragam pangan, 2) membiasakan perilaku hidup bersih, 3) melakukan aktivitas fisik, 4) memantau berat badan secara teratur.

Konsep isi piringku adalah dengan membagi piring menjadi 2 bagian, lalu isi 2/3 dengan karbohidrat dan sayur, 1/3 dengan protein dan buah, serta air agar tubuh memiliki cukup cairan, mudah melakukan proses encernaan, dan ginjal bekerja optimal.

Selain mengonsumsi makanan yang bervariasi, penting juga untuk mmikirkan cara memasaknya, apa saja yang ditambahkan di dalamnya [saus, bumbu, dan lain-lain] dan kebersihan alat yang digunakan untuk memasak juga berdampak pada nilai gizinya.

Cara memasak yang buruk biasanya menggunakan lemak, gula, dan garam berlebihan atau diolah sedemikian rupa sehingga berbeda dari bentuk awalnya. Makanan seperti ini seharusnya dikonsumsi sejarang mungkin atau dihindari. Contoh makanan jenis ini adalah makanan dalam kemasan, makanan yang digoreng, dan minumana ringan.

Makanan yang lebih baik dimasak dengan lemak, gula, dan garam yang sedikit. Makanan seperti ini tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Contoh cara mengelola makanan yang lebih baik adalah dengan cara mengukur daripada menggoreng, memasak menggunakan santan yang tidak dipanaskan berulang-ulang, dan menggoreng dengan minyak kelapa.

Makanan yang terbaik, dimasak tanpa atau sedikit lemak, gula, dan garam dan tidak mengalami perubahan bentuk. Cara memasak seperti ini dipilih sebagai diet yang sehat. Contohnya direbur dalam air, dikukus dengan uap air, dibakar, ataupun mentah [beberapa makanan terasa enak tanpa perlu diolah].

Merokok, Alkohol, dan Obat-Obatan

Akibat-akibat dari merokok, alcohol, dan obat-obatan lain:
  • Dapat menyebabkan kecanduan/ketagihan 
  • Meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan kanker. 
  • Dampak ekonomi 
  • Dapat membuat kita kehilangan kendali dan berakibat fatal seperti kecelakaan Menurunkan produktivitas.
Menghindari tekanan dari teman sebaya dalam merokok, alcohol, dan obat-obatan: 
  • Ketegasan dan kreativitas dapat membantu kita menghindari tekanan dari teman sebaya
  • Orang-orang yang kreatif mampu mencari berbagai cara untuk memecahkan masalah atau mencapai sebuah tujuan. Kreativitas seperti memikirkan cara-cara yang lebih sehat dan tidak beresiko tinggi untuk mencapai hasil yang sama dapat membantu menghindarkan kita dari rokok, alcohol, dan obat-obatan. 
  • Hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk menghindari tekanan dari teman sebaya misalnya Latihan-latihan relaksasi, olahraga, melakukan hobi/kegemaran, bergurau, dan lain-lain.

Internet dan Media Sosial

Keuntungan dalam memanfaatkan internet sangat banyak, tetapi banyak juga risiko yang bisa merugikan siswa-siswi. Untuk itu, diperlukan peran guru dan orang tua dalam pendampingan pemakaian internet dan media social.
Tekankan tentang beberapa informasi penting terkait keamanan online kepada siswa-siswi, yaitu:
  1. Privasi dan kata sandi. Pastikan pengaturan privasi dan kata sandi di semua media sosial dan internet kamu aman dan tidak bisa diakses oleh umum. 
  2. Dalam lingkaran pertemanan: a) blok siapapun yang mengirim pesan-pesan yang tidak berkenan atau tidak sopan, b) selalu ceritakan dan diskusikan apa pun yang kamu alami di media social kepada orang dewasa, orang tua, atau guru, c) jangan terlibat dan melakukan bully lewat internet atau media social.
  3. Pilih-pilih data: tidak semua yang dibaca secara online adalah benar. Kamu bisa saja menjadi korban dari identitas palsu, peniluan, atau hoaks.
Hal penting tentang kebenaran informasi saat online:
  • Tidak semua yang dibaca secara online adalah benar. Periksalah Kembali kebenaran setiap artikel atau informasi yang diterima saat online.
  • Istilah hoaks atau berita palsu digunakan untuk menggambarkan artikel yang dibuat sedemikian rupa agar terlihat nyata tetapi sebenarnya penuh dengan fiksi.
UU ITE dalam mnggunakan internet terkait pebahasan materi: 
  • UU ITE pasal 45A ayat 2 mengatur masalah yang terkait dengan ujaran kebencian yang dilakukan lewat internet seperti perundungan dunia maya [cyberbullying] atau kekerasan daring. 
  • UU ITE pasal 45A ayat 1 mengatur tentang penyebaran berita bohong [hoaks].

 

 

Post a Comment for "Pendidikan Keterampilan Hidup Modul 2: Membentuk Kebiasaan Sehat"