Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jurnal Refleksi Minggu Ke-23 Calon Guru Pengerak

 

Jurnal Refleksi Minggu Ke-23 Calon Guru Pengerak

Jurnal Refleksi Minggu Ke-23 ini saya susun dengan menggunakan model 5R, yaitu Reporting, Responding, Relating, Reasoning, dan Reconstructing.

Jurnal Refleksi Minggu Ke-23 

Minggu ini memasuki modul kesepuluh dalam pendidikan guru penggerak, yakni modul Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali kegiatan/program sekolah ketika CGP duduk di bangku sekolah. Pembelajaran kedua adalah eksplorasi konsep, yaitu membaca bahan ajar, menyimak studi kasus dan menganalisisnya berdasarkan jenis kegiatan dan tiga aspek kepemimpinan murid. Materi yang dipelajari adalah kepemimpinan murid, tiga aspek penumbuhan kepemimpinan murid ⟮suara, pilihan, dan kepemilikan), dan lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Kegiatan diskusi asinkron juga dilakukan pada eksplorasi konsep. CGP mendiskusikan program sekolah yang telah dilaksanakan, kemudian bersama-sama menentukan termasuk jenis kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler, dan menentukan tiga aspek kepemimpinan murid dalam kegiatan sekolah tersebut.

Kegiatan pembelajaran ini membuka cakrawala berpikir saya tentang pentingnya menumbuhkan kepemimpinan murid dan lingkungan yang dapat menumbuhkan kepemimpinan murid. Saya bersemangat mempelajari modul ini karena sangat bermanfaat dalam menyusun dan melaksanakan program sekolah. Namun saya mengalami sedikit kebingungan ketika menentukan tiga aspek kepemimpinan murid, yaitu suara, pilihan, dan kepemilikan, karena ketiga aspek tersebut dalam praktiknya sangat mirip satu dengan lainnya.

Dalam menyusun program/kegiatan, biasanya tidak berpikir langsung tentang suara, pilihan, maupun kepemilikan murid. Namun, guru lebih memikirkan keterlibatan, kontribusi, dan pengalaman yang didapatkan murid. Setelah mempelajari modul ini, ternyata apa yang telah dilakukan guru secara tidak langsung telah mengakomodasi ketiga aspek kepemimpinan murid, yaitu suara, pilihan, dan kepemilikan. Hal ini terjadi karena umumnya dalam menyusun program sekolah, guru ingin mengembangkan kemandirian, kreativitas, gotong royong, dan kepemimpinan murid.

Selama ini sekolah dan guru telah menyusun program/kegiatan yang mengembangkan Profil Pelajar Pancasila terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan di luar kelas. Dalam pelaksanaannya, sekolah dan guru berupaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Misalnya, meminta murid memimpin doa secara bergiliran, melibatkan murid dalam menata ruang belajar/laboratorium, menerapkan pembelajaran berbasis proyek, menyediakan fasilitas/bahan ajar sesuai karakteristik murid, membiasakan murid bergotong royong, berempati, dan bekerjasama, mendorong OSIS merancang dan melaksanakan kegiatan, menyediakan ruang untuk kreativitas murid, dan lainnya. Kegiatan/program tersebut bertujuan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.

Saya akan lebih memperhatikan penumbuhkembangan kepemimpinan murid, dengan cara mengurangi intervensi, bantuan, atau pertolongan kepada murid. Sehingga murid lebih mandiri dalam mencari cara mengatasi kesulitan yang dihadapi. Hal ini juga akan memberikan ruang untuk murid dapat berkolaborasi dengan sesama murid dalam menemukan solusi atas permasalahnannya. Saya akan lebih banyak berperan sebagai coach, yang membantu mengoptimalkan potensi murid dalam menghadapi masalah. 

Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-23. Semoga Bermanfaat.

Post a Comment for "Jurnal Refleksi Minggu Ke-23 Calon Guru Pengerak"