Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Refleksi Pribadi Calon Guru Penggerak Modul 3.3

 

Refleksi Pribadi Calon Guru Penggerak Modul 3.3
Setelah mengikuti pembelajaran pada Modul 3.3 yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, dan Diskusi Asinkron tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid, pada akhir pekan CGP diajak merefleksi diri dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.

Apa yang telah Bapak/Ibu pahami tentang konsep kepemimpinan murid ⟮student agency?)

Kepemimpinan murid dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya. Kepemimpinan murid berkaitan dengan pengembangan identitas dan rasa memiliki. Ketika murid mengembangkan agency, mereka mengandalkan motivasi, harapan, efikasi diri, dan growth mindset.

Kepemimpinan murid berkaitan dengan murid yang bertindak aktif dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain. Kepemimpinan murid menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat terwujud sebagai pelajar Pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya.
Sebagai guru, hendaknya mengakomodasi suara, pilihan, dan kepemilikan murid untuk pengembangan kepemimpinan murid. Dalam aktivitas pembelajaran, murid senantiasa berada dalam komunitas, baik itu keluarga, kelas, sekolah, antar sekolah, dan komunitas yang lebih luas. Semua komunitas berperan dalam pengembangan kepemimpinan murid.

Bagaimana Bapak/Ibu dapat mendorong dan mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan murid di kelas Bapak/Ibu?

Saya akan lebih memperhatikan penumbuhkembangan kepemimpinan murid, dengan cara mengurangi intervensi, bantuan, atau pertolongan kepada murid. Sehingga murid lebih mandiri dalam mencari cara mengatasi kesulitan yang dihadapi. Hal ini juga akan memberikan ruang untuk murid dapat berkolaborasi dengan sesama murid dalam menemukan solusi atas permasalahannya. Saya akan lebih banyak berperan sebagai coach, yang membantu mengoptimalkan potensi murid dalam menghadapi masalah.  

Kegiatan yang mendorong dan mempromosikan suara murid adalah menentukan rencana belajar, bahan ajar yang sesuai gaya belajar murid, menata kelas, membuat kesepakatan kelas, memberikan saran kepada guru terkait pembelajaran, memberikan murid merefleksi pembelajaran, dan menggunakan masalah nyata dalam pembelajaran sehingga murid bisa bertukar pikiran dalam menemukan solusinya.

Kegiatan yang mendorong dan mempromosikan pilihan murid adalah memberikan kebebasan memilih pengurus kelas, membagi kelompok secara mandiri, memberikan erbagai bahan ajar yang bisa dipilih murid, memberikan pilihan metode penilaian/produk yang dipilih murid, dan mengajak murid mengevaluasi pembelajarannya.

Kegiatan yang mendorong dan mempromosikan kepemilikan murid adalah memberikan kesempatan murid mempresentasikan produk yang dihasilkan dalam berbagai media, memajang hasil karya murid, memberikan respons atas masukan murid, memberikan kesempatan murid untuk bercerita perasaan dan pengalamannya, dan memberikan kesempatan murid berbagi pengetahuan pada rekan lainnya.

Hal konkret apa yang akan Bapak/Ibu lakukan, sesuai dengan konteks keadaan nyata yang dihadapi ⟮aset-kekuatan), untuk mewujudkan 7 karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid di sekolah Bapak/Ibu?

Untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, saya harus mengoptimalkan aset yang dimiliki sekolah. Dalam pembelajaran, saya akan menggunakan masalah dalam konteks lingkungan dan program keahlian agar murid dapat berdiskusi, bertukar pikiran  untuk menemukan solusi. Lingkungan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan taman sebagai tempat belajar. Fasilitas sekolah, seperti buku perpustakaan, komputer, dan internet dimanfaatkan untuk pembelajaran murid. Murid bisa diajak ke desa, pasar, pelabuhan, untuk melakukan pengamatan, wawancara, dan pembelajaran berbasis proyek.

Saya akan lebih memperhatikan penumbuhkembangan kepemimpinan murid, dengan cara mengurangi intervensi, bantuan, atau pertolongan kepada murid. Sehingga murid lebih mandiri dalam mencari cara mengatasi kesulitan yang dihadapi. Hal ini juga akan memberikan ruang untuk murid dapat berkolaborasi dengan sesama murid dalam menemukan solusi atas permasalahnannya. Saya akan lebih banyak berperan sebagai coach, yang membantu mengoptimalkan potensi murid dalam menghadapi masalah.

Semoga Bermanfaat.

Post a Comment for "Refleksi Pribadi Calon Guru Penggerak Modul 3.3"