Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Koneksi Antar Materi-Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Koneksi Antar Materi-Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Pada pembelajaran Koneksi Antar Materi, CGP diharapkan mampu mengaitkan prakarsa perubahan yang mereka buat dengan modul-modul sebelumnya untuk menguatkan desain dan kerangka/dasar teori dari program/kegiatan yang berdampak pada murid, dan CGP dapat merumuskan rancangan program/kegiatan pada tahap demonstrasi kontekstual ⟮BAGJA) menjadi rencana program intrakurikuler, atau kokurikuler, atau ekstrakurikuler yang akan mereka wujudkan tahap demi tahap sesuai kerangka waktu atau lini masa yang disediakan pada tahap aksi nyata nanti.

Program

Teaching Factory: Program Pemanfaatan Lab/Bengkel Sekolah sebagai Tempat  Pembelajaran Berbasis Produksi Barang dan Jasa sesuai Prosedur yang Berlaku di Industri

Latar Belakang

  • Filosofi Pendidikan KHD: Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan ⟮rakyat).
  • Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila, yaitu: Mandiri, Bergotong Royong, Kreatif, dan Bernalar Kritis
  • Membumikan budaya positif sekolah, yaitu tepat waktu, saling menghormati, menjaga kebersihan dan kesehatan, dan bergotong royong
  • Teaching factory meningkatkan kolaborasi antar guru, mendorong kepemimpinan murid
  • Membiasakan siswa mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan
  • Mengoptimalkan pemanfaatan aset sekolah untuk peningkatan kompetensi siswa, yaitu lab/bengkel, guru, tanaga kependidikan, media sosial, masyarakat, instansi/lembaga lain

Program ini mempromosikan suara, pilihan, dan kepemilikan siswa, yaitu:

  • Mempromosikan suara siswa dilakukan melalui memberikan kesempatan siswa menyampaikan ide tentang produk yang akan dibuat, melibatkan siswa mengatur ruang produksi, menyusun rencana kerja, dan mengevaluasi kegiatan
  • Mempromosikan pilihan siswa dilakukan melalui memberikan pilihan masuk ke kelompok yang diinginkan, memilih peran dalam kelompok, dan strategi pemasaran yang diinginkan
  • Mempromosikan pilihan siswa dilakukan melalui siswa mengadministrasikan pemasukan dan pengeluaran, mendapat profit dari keuntungan, dan mempublikasikan di media sosial

Program teaching factory sangat dibutuhkan keberadaannya, karena selama ini pengembangan kewirausahaan, keterampilan kejuruan dan kepemimpinan siswa masih belum optimal

Tujuan

  • Memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk praktikum kejuruan
  • Mengembangkan kewirausahaan/entrepreneurship siswa
  • Menumbuhkan kemandirian, kreativitas, bernalar kritis, dan kegotongroyongan siswa
  • Menghasilkan produk ⟮barang dan jasa) yang siap dipasarkan
  • Mempersiapkan siswa terjun di dunia kerja atau berwirausaha

Capaian yang Diharapkan

  • Teridentifikasinya minat, bakat, dan cara meningkatkan kewirausahaan siswa
  • Teridentifikasinya aset sekolah yang dapat dioptimalkan pemanfaatannya
  • Terinventarisasinya program sekolah yang meningkatkan kewirausahaan siswa
  • Tersusunnya instrumen pengukur keterampilan kewirausahaan siswa
  • Terbentuknya Pokja Teaching Factory

Langkah yang Dilakukan

  • Melakukan survei, dialog, dan wawancara dengan siswa, guru, kepala program, dan kepala sekolah ⟮20-22 Juni 2022)
  • Melakukan pemetaan aset, dialog dengan kepala program, wakasek, dan kepala sekolah ⟮20-22 Juni 2022)
  • Melakukan refleksi bersama siswa dan guru terkait program kewirausahaan ⟮23-24 Juni 2022)
  • Berkoordinasi dengan guru kejuruan dan kewirausahaan tentang cara mengetahui kewirausahaan siswa ⟮27-29 Juni 2022)
  • Membentuk Pokja dan memberikan kesempatan siswa terlibat dalam pokja ⟮27-29 Juni 2022)

Hasil yang Diharapkan

  • Terbentuknya Pokja Teaching Factory yang melibatkan siswa
  • Tersusunnya rencana  kerja Teaching Factory

Struktur Program dan Mitra

  • Teaching factory diikuti oleh semua siswa, sesuai dengan jadwal yang disusun
  • Teaching factory dilaksanakan di laboratorium/bengkel sekolah, yaitu Kitchen, Loundry, Bengkel Sepeda Motor, dan Lab Komputer
  • Siswa melakukan produksi barang/jasa sesuai pesanan pelanggan
  • Teaching factory mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2022/2023
  • Pelaksana teaching factory adalah siswa, dengan tuntunan guru mapel kejuruan, laboran/teknisi. 
  • Teaching factory berkolaborasi dengan dunia usaha/industri mitra sekolah dalam pengembangan kompetensi siswa dan sarana praktikum
  • Target konsumen teaching factory adalah warga sekolah, masyarakat sekitar sekolah, lembaga pemerintah/swasta

Aset Sekolah dan Pemanfaatannya

  • Kitchen untuk Produksi Makanan dan Minuman
  • Loundry untuk Jasa Loundry
  • Bengkel Sepeda Motor untuk Jasa Service Sepeda Motor
  • Lab Komputer/Jaringan untuk Jasa Service Komputer/Laptop
  • Media Sosial untuk Publikasi dan Pemasaran
  • Siswa, sebagai pelaksana program
  • Guru, Laboran/Teknisi, sebagai fasilitator
  • Warga Sekolah, Masyarakat, sebagai target konsumen
  • Finansial ⟮BOS, Iuran Komite), sebagai sumber dana
  • Dunia Usaha/Industri, untuk pengembangan kompetensi dan sarana

Rencana Evaluasi

  • Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan
  • Hal-hal yang direfleksi adalah kebermanfaatan program, keberhasilan program, dan cara untuk meningkatkan keberhasilan
  • Konsumen memberikan umpan balik terhadap layanan teaching factory
  • Evaluasi dilaksanakan bersama, antara siswa dan guru melalui dialog, survei, dan refleksi

Tantangan

  • Kompetensi siswa rendah
  • Kekurangan tenaga guru kejuruan
  • Kurangnya sarana, alat, dan bahan
  • Penggunaan lab/bengkel sekolah yang padat
  • Kurangnya pelanggan/konsumen

Solusi 

  • Lebih banyak praktikum
  • Mengoptimalkan siswa kelas XII yang sudah terampil
  • Mengoptimalkan sumber finansial
  • Menyesuaikan jadwal dengan cermat
  • Melakukan berbagai strategi pemasaran yang melibatkan siswa

Berikut ini rancangan program dalam bentuk presentasi.

Post a Comment for "Koneksi Antar Materi-Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid"